Pages

Kamis, 13 Oktober 2011

Maaf dan Cinta Untuk Mu




 Walau aku tidak begitu mengerti arti cinta, tetapi aku tahu bahwa cinta itu bukanlah suatu perjanjian dan cinta adalah suatu yang murni. Kita tidak mencintai seseorang karena sesuatu hal, tetapi kita mencintai karena tulus dari hati. Itulah cinta yang kutahu.
Hembusan angin menemani hari yang cerah dan membawa kecerian bagi orang – orang  yang menghadapi hari ini dengan semangat, tak terkecuali seorang perempuan bernama Sarah yang duduk sendiri dibawah pohon yang rindang.
“Hei, ngelamun aja!”, teriak seseorang dari belakang.
“Kamu Nia !, bikin kaget aja”, sambil menutup buku yang sedari tadi Sarah baca.
“Bosen nih, jalan – jalan yuk”, sambil menarik tangan Sarah dan berlalu pergi meninggalkan tempat itu.
Sarah hanya bisa tersenyum melihat sahabat baiknya itu. Sarah dan Nia adalah sahabat dari SD sampai sekarang,  dan mereka kuliah ditempat yang sama pula, yaitu di salah satu Universitas ternama di Jakarta.
************
“Aku pulang dulu ya, gak enak mama sendiri dirumah gak ada yang jagain”, kata Sarah pada Nia yang sedang asyik melihat baju – baju di butik.
“Ya, udah deh gak apa – apa. Titip salam buat nyokap loe ya”, jawab Nia.
“Kalau gitu, aku pergi dulu “, sambil berjalan pergi menuju pintu keluar .
Sampai di parkiran Sarah menuju mobil sedan berwarna merah dan mengendarainya dengan cepat menuju rumahnya. Sesampainya dirumah Sarah langsung pergi menuju kamar mamanya yang berada dilantai dua. Ia dan mamanya hanya tinggal berdua, ayahnya meninggal saat umur Sarah 5 tahun.
“ Mama”, kata Sarah dengan suara pelan dan melangkah menuju tempat tidur mamanya.
“Sarah kamu sudah pulang sayang”, sahutnya dengan lembut dan langsung memeluk Sarah yang duduk di samping ranjang tempat tidurnya.
“Mama udah makan atau belum, kalau belum biar Sarah masakin buat mama”.
“Mama sudah makan”, sambil mengelus kepala Sarah.
“Mama, harus cepat sembuh. Maka dari itu mama harus minum obat dengan teratur dan jangan lupa berdoa sama Tuhan dan Sarah selalu akan mendoakan mama supaya lekas sembuh”
Kemudian Sarah meninggalkan mamanya untuk beristirahat dan dia kemudian pergi menuju kamarnya.  Tiba – tiba suara dering handphone berbunyi.
“Ada apa?”, dengan suara datar Sarah menjawabnya.
“Besok loe gak ada acara kan , kalau gak ada besok pagi kita hang out yuk?”, ajak Nia dari ujung telephone.
Kalau mau pergi, setelah kuliah aja. Aku gak mau bolos”, ujar Sarah.
“Iya, besok setelah kuliah”, ujar Nia
Keesokan harinya, setelah mereka selasai kuliah mereka berdua pergi menuju ke pantai. Mereka berdua pergi dengan menggunakan mobil Sarah. Setibanya disana mereka berdua langsung bergantian pakain dan menikmati pantai sampai sore hari.
************
Cinta datang dan pergi sesukanya. Itu bagai sebuah takdir yang tidak akan dapat dihindari.  Dan bisakah ku ucapkan maaf dan cinta sekaligus padanya?
Bbrruukk…suara buku jatuh yang dibawa oleh Sarah.
“Maaf”, terdengar suara laki – laki.
Sarah menoleh ke asal suara tersebut. Sosok yang berada di depanya adalah seorang laki-laki yang berwajah blesteran yang tamapan dengan senyuman yang manis.
“Apa kau tidak apa – apa?” Tanya pemuda itu pada Sarah.
“Aku tidak apa. Maaf aku yang ceroboh dan kurang berhati – hati “, jawab Sarah
“Tidak! Seharusnya aku yang minta maaf karena telah menabrakmu. Perkenalkan namaku Pandu. Aku mahasiswa baru disini.”
“Pantas saja aku tidak pernah melihatmu. Perkenalkan namaku Sarah.” Sambil mengulurkan tangan.
Setelah pertemuan singkat itu mereka berdua semakin menjadi dekat. Yang pada akhirnya tumbuhlah benih – benih cinta antara Pandu dan Sarah. Mereka menjalin hubungan ini dengan baik. Sampai lulus kuliah pun hubungan mereka masih tetap berlangsung. Dan saat ini mereka sudah bekerja, walau di tempat yang berbeda.
Di teras sebuah café Sarah dan Nia bercengkrama dengan riang. Membicarakan apapun yang mereka lalui bersama. Disela – sela kecerian itu, muncullah Pandu. Pandu langsung menuju meja mereka berdua dan langsung duduk.
“Hai sayang”, kata Pandu pada Sarah.
“Hai juga. Gimana kerjaanya udah selesai”, Tanya Sarah
“Udah” , jawab Pandu dengan tersenyum.
“Aduh gue kok kayak pohon yang berdiri diantara dua anak manusia ya”, sindir Nia pada Pandu dan Sarah.
“Iya nih gue lupa kalau ada loe, sorry deh”, jawab Pandu dengan sedikit tertawa.
“Maaf, gak semudah itu. Kalau mau gue maafin loe harus traktir gue”, jawab Nia dengan wajah yang cemberut.
“Siap nona muda”, jawab Pandu dan Sarah serentak  sambil mengangkat tangan layaknya hormat  dan mereka bertiga tertawa bersama . Sampai hari berganti malam. Mereka bertiga akhirnya pulang kerumah masing – masing. Dan Pandu mengantarkan Sarah pulang.
“Besok, pagi aku pengen ngajak kamu kerumahku dan ketemu sama keluargaku”, ajak Pandu kepada Sarah yang hampir masuk kerumahnya.
“Baiklah”, jawab Sarah dengan tersenyum dan pergi masuk kedalam rumahnya.
Dan Pandu juga melaju meninggalkan rumah Sarah
   ************
“Ma, kenalin ini Sarah temen Pandu”
“Oh kamu yang namanya Sarah “ suara Mama Pandu yang begitu bersahabat kepada Sarah. Dan Sarah pun semakin akrab pada keluarga Pandu.
“Adik mu, belum pulang. Mama kahwatir padanya”, Tanya mama pandu pada Pandu.
“Kamu punya adik? Kenapa kamu gak cerita sama aku.” Tanya Sarah sedikit dengan nada marah kepada Pandu.
“Gak maksud untuk gak cerita. Adikku gak tinggal di sini dia tinggal di Belanda sama papaku. Dan kemarin lusa ia baru pulang dari”, jawab Pandu menjelaskan.
Tiba – tiba saja terdengar suara motor dari halaman depan dan muncullah Ken adik Pandu. Ken berbeda umur 3 tahun dengan Pandu. Bisa dibilang Ken lebih susah diatur dibandingkan Pandu. Namun begitu Ken sangat sayang pada ibunya. Ken juga tidak kalah tampanya dengan Pandu, Ken juga memiliki senyum yang menawan.
“Maafin Ken ya ma, tadi Ken cuma keliling – keliling sebentar”, ujar Ken kepada mamanya yang dari tadi kahwatir.
“Siapa wanita ini?” Tanya Ken.
“Ini temen kakak”, jawab Pandu.
“Perkenalkan namaku Sarah”, ujar Sarah sambil mengulurkan tangannya.
Namun Ken begitu dingin dan tidak menghiraukan jabatan tangan Sarah. Kemudia ia juga berlalu pergi kekamarnya.
“Maafkan adikku”, ujar Pandu pada Sarah.
“Tidak apa – apa, mungkin adik kamu lagi capek mangkanya dia kayak gitu”
“Iya maafin Ken ya Sarah. Tante minta maaf atas perlakuan Ken sama kamu”
“Tante gak usah minta maaf. Aku yang harusnya minta maaf karena datang diwaktu yang kurang tepat. Kalaube gitu aku pamit pulang dulu ya, tante”, ujur Sarah.
Lalu Pandu mengantar pulang Sarah kerumahnya. Setelah mengantar pulang Sarah, Pandu langsung memarahi adiknya. Namun Ken hanya bisa diam tanpa menghiraukan nasehat Pandu. Mamanya yang melihat itu hanya bisa diam dan bersedih dalam hatinya.
Seminggu kemudian setelah kejadian tersebut. Tanpa disengaja Sarah bertemu Ken di tempat kerja Sarah.
“Hai, Ken sedang apa kau disini?”, Tanya Sarah dengan ramah.
Namun Ken tidak menghiraukan Sarah, ia malah berlalu pergi. Sarah hanya dapat menghela nafas dan melihat kepergian Ken. Dan tiba – tiba saja Ken jatuh pingsan, melihat itu Sarah terkejut dan langsung berlari menuju Ken. Kemudian Ken dibawa ke rumah sakit terdekat.
“Pandu, Ken jatuh pingsan tadi. Sekarang dia dirumah sakit dekat kantorku”, telfon Sarah ke Pandu setibanya ia di rumah sakit.
“Baiklah aku akan segera kesana”, jawab Pandu, lalu ia menutup telfon. Ia langsung nenuju rumah sakit dimana Ken dirawat.
Setibanya disana Pandu mengetahui sebuah kenyataan yang begitu menyakitkan, bahwa adik yang ia sayangi mengidap penyakit kanker hati. Lalu setelah mengetahui hal tersebut sikap Pandu berubah ia lebih perhatian kepada adiknya. Sarah juga sering membantu Pandu untuk merawat Ken kalau tiba – tiba penyakitnya kambuh.  Akan tetapi sifat Ken tidak berubah sama sekali terhadap Sarah.
Sampai suatu saat, Pandu dengan tidak sengaja menemukan sebuah buku seperti buku diary dikamar Ken saat dia hendak memanggil Ken. Pandu pun membacanya di buku diary itu tertulis “AKU BEGITU MENCINTAINYA. SAAT PERTAMA KALI BERTEMU DIA DI BELANDA MUSIM PANAS 3 TAHUN LALU. NAMUN AKU TIDAK BISA MEMILIKINYA. CINTAKU SARAH” Melihat tulisan itu Pandu sadar bahwa Ken mencintai Sarah lebih dulu dibandingkan dia. Setelah berfikir cukup lama ia mengambil keputusan bahwa ia akan menjodohkan Sarah dengan Ken. Maka itu Pandu mengajak Sarah bertemu di café tempat mereka bertemu.
“Ada apa? Tumben kau ingin bicara malam – malam begini”, Tanya Sarah heran.
“Maukah kau berpacaran dengan adikku?”, Tanya Pandu kepada Sarah
“Apa? Apa yang barusan kau katakan?”, jawab Sarah yang terkejut
“Jadilah pacarnya. Ken begitu mencintaimu. Dan apakah kau pernah ke Belanda 3 tahun lalu?, Tanya Pandu.
“Ya, memang aku pernah ke Belanda 3 tahun lalu. Tapi aku tidak mungkin berpaaran dengan Ken. Aku tidak mencintainya”
“Dia adikku, aku hanya ingin dia bahagia. Kau tahu, umurnya hanya sebentar dan sampai sekarang kami belum mendapat kan donor hati untuknya!”, ujuar Pandu dengan tegas sambil berlalu pergi meninggalkan Sarah sendiri yang sedang menangis. 

Di rumahnya Sarah menceritakan semuanya kepada mamanya.


"Aku tidak mencintai Ken, aku hanya menganggapnya sebagai adik walau umur kami berdua sama", ujar Sarah kepada mamanya sambil terus menangis.


"Mama tahu, tapi kau harus bersikap dewasa. Mungkin ini jalan yang dipilih Tuhan untukmu", nasehat mamanya dengan lembut.


Tiba - tiba terdengar suara modil dari halaman depan. Lalu suara bel berbunyi, Sarah segera membukan pintu sambil mengusap air matanya.


"Nia", teriak Sarah setelah pintu di buka.


Mereka lalu berpelukan dan Sarah menceritakan masalahnya dengan Nia. Nia mendengarkan semua curahan hati Sarah. 


"Mungkin Pandu bukanlah yang terbaik. Yang pasti kau pasti bisa melupakan Pandu. Biarkan dia sebagai masa lalu mu yang indah. Dan mungkin kau bisa belajar mencintai Ken"


"Aku tidak akan bisa melupakan Pandu semudah itu. Lalu tidak mudah juga aku berpindah ke lain hati", jawab Sarah dengan nada sedikit marah.


"Tidak ada yang tidak mungkin. Walau sikapku kadang sangat manja namun kalau menyangkut sahabatku aku akan melindunginya dengan baik - baik", ujar Nia tegas.


"Nia"

"Sarah", lalu mereka berdua berpelukan.

Keesokan paginya di kantor Sarah,  Sarah  bertemu dengan Ken lagi. Namun kali ini Sarah tidak meyapa Ken ia hanya melihat Ken  dengan mata yang sedih. Ken selalu datang ke kantor Sarah karena disana ia bertemu dengan seorang temannya yang juga bekerja di kantor itu.
2 bulan kemudian, Pandu akan berangkat ke luar negri. Ia dipromosikan perusahaannya untuk bekerja di luar negri. Semua keluarganya mengantarnya pergi pagi ini juga ke bandara Soekarno-Hatta termasuk Sarah. Sebelum pergi ia mengatakan kepada Sarah dan Ken, kalau mereka berdua pasti bias saling mencintai di kemudian hari. Setelah mengatakan itu Pandu segera menuju pesawatnya.
Dan 1 tahun  kemudian Ken  sudah dioprasi di Belanda, oprasinya berhasil dan kemudian Ken tinggal di Jakarta untuk menemani ibunya. Sedangkan Sarah sudah dapat melupakan Pandu dan mulai sedikit – demi sedikit mencintai Ken.
Di taman kota Ken dan Sarah tidak sengaja bertemu dan lalu mereka membicarakan masalah mereka.
“Kenapa kau begitu dingin padaku dulu ?” Tanya Sarah dengan nada yang sedikit agak ketus sambil terus berjalan berdua.
“Aku bersikap seperti itu agar aku bisa membencimu dan kau juga bisa membenciku juga”, jawab Ken datar.
Mendengar hal itu Sarah menjadi sedih dan lalu menangis.
“Kau kenapa? Kenapa kau menangis, apa kata – kataku begitu menyakitkanmu?” Tanya Ken dengan lembut sambil menatap wajah Sarah.
 “Maafkan aku. Aku tidak tahu sakit yang selama ini kau derita karena aku. Aku sangat egois hanya mementingkan diriku sendiri tanpa mengetahui perasaan mu. Tolong maafkan aku Ken”, ujar Sarah yang masih menangis.
“Seharusnya aku yang minta maaf, karena aku telah mencintaimu”
“Tidak, kau tidak salah apa – apa”
“Sekarang tolong izinkan aku untuk mencintaimu”
“Tentu saja. Aku mengizinkannya, cintailah aku dan aku akan mencintaimu juga . Jadi hapuslah air matamu itu”, ujar Ken dengan begitu lembut.
Mereka berdua akhirnya bergandengan tangan sambil menyusuri jalanan taman kota dengan diiringi tiupan angin yang lembut dan nyanyian burung - burung yang merdu.




THE END

1 komentar:

Sana mengatakan...

bagus banget kak untuk dibaca

surat al hujurat ayat 13

Posting Komentar

 

(c)2009 This is my blog. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger