Pages

Sabtu, 10 Desember 2011

Puisi

 
 Pengertian

Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi. Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:7) menyimpulkan bahwa pengertian puisi di atas terdapat garis-garis besar tentang puisi itu sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur. Di dalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah.

Jenis-Jenis Puisi
Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru
Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
  • Jumlah kata dalam 1 baris
  • Jumlah baris dalam 1 bait
  • Persajakan (rima)
  • Banyak suku kata tiap baris
  • Irama
Ciri puisi lama:
  • Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
  • Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
  • Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Jenis-jenis puisi lama
  • Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
Contoh:
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
  • Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
Contoh:
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukkan ke dalam hati
  • Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
Contoh:
Dahulu parang sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
  • Seloka adalah pantun berkait.
Contoh:
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
  •   Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
Contoh:
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barangsiapa tinggalkan sembahyang (b)
Bagai rumah tiada bertiang (b)
Jika suami tiada berhati lurus (c)
Istri pun kelak menjadi kurus (c)
  • Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
Contoh:
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
  • Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.
Contoh:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu

Puisi Baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri Puisi Baru:
  • Bentuknya rapi, simetris;
  • Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
  • Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
  • Sebagian besar puisi empat seuntai;
  • Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
  • Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
Jenis-jenis Puisi Baru Menurut isinya, puisi dibedakan atas :
  • Balada adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya. Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Balada Matinya Seorang Pemberontak”.
  • Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernafaskan ketuhanan.
Contoh:
Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati.
(Saini S.K)
  • Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.
Contoh:
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantun keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
(Asmara Hadi)
  • Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani epigramma yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.
Contoh:
Hari ini tak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.
(Iqbal)
  • Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Berasal dari bahasa Perancis Romantique yang berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra
  • Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.
Contoh:
Senja di Pelabuhan Kecil
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
(Chairil Anwar)
  • Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari bahasa Latin Satura yang berarti sindiran; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)
Contoh:
Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.
(WS Rendra)
Sedangkan macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya antara lain:
  • Distikon, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).
Contoh:
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)
  • Terzina, puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).
Contoh:
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
(Sanusi Pane)
  • Kuatrain, puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)
  • Kuint, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)
  • Sektet, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).
Contoh:
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
  • Septime, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).
Contoh:
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Mohammad Yamin)
  • Oktaf/Stanza, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).
Contoh:
Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)
  • Soneta, adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta berasal dari kata sonneto (Bahasa Italia) perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi soneta adalah puisi yang bersuara. Di Indonesia, soneta masuk dari negeri Belanda diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah mereka berdualah yang dianggap sebagai ”Pelopor/Bapak Soneta Indonesia”. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barisnya (empat belas baris).
Contoh:
Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)
 

Sabtu, 19 November 2011

Sweet of Friendship


"Ayo, guys! Kalian jangan malas - malasan. Apa kalian mau jadi pecundang di acara  Dence kompetisi", teriak Prisillia kepada teman - temannya yang sedang beristirahat di aula sekolah.
   "Tapi, Prisil. Kita juga butuh istirahat, kita udah latihan 3 jam", sahut salah satu diantara mereka.
   "Kalau kalian gak mau digininiin, kalian harus ngasih yang terbaik", jawab Prisillia dengan nada ketus dan pergi meninggalkan aula dan  mereka semua. Semua anggota cheerleader ada 10 termasuk Prisillia.
   Butiran air mata membasahi pipi putih Prisillia, tanpa menghiraukan air mata yang terus berjatuhan ia tetap berjalan, namun di belakang terdengar seseorang yang memanggil.
   "Prisil, tunggu."
   Lalu Prisillia menghentikan langkahnya dan menghapus air matanya. Dan menoleh ke asal suara itu, yang tidak lain pemilik suara itu adalah Rendy teman Prisillia sekaligus tetangganya.
   "Rendy", sapa Prisillia dengan nada yang sedikit agak ketus.
   "Aduh, cantik, cantik kok ketus sih. Nanti cantiknya hilang loh", jawab Rendy sedikit menggoda.
   Namun Prisillia tidak menanggapinya dan pergi meninggalkan Rendy sendiri.
   "Hey, Prisil, Prisillia Dinata gue bilang loe harus berhenti", teriak Rendy yang kesal dengan sikap Prisillia yang tidak menghiraukannya.
   Prisillia terus berjalan menuju kelasnya. Dia berhenti di salah satu kelas XI IPA.Ia menghela nafas dan masuk kedalam kelas yang suasananya agak hening karena sebagian murid sudah pulang sekolah dan kemudian ia duduk di deretan banku paling depan dekat pintu.
   "Prisil. Loe mau pulang sekarang?", terdengar suara Angel yang sudah berada di depan bangku Prisillia.
   "Iya gue mau pulang sekarang. Gue pusing banget mikirin anak - anak", jawab Prisillia sambil membereskan buku - bukunya ke dalam  tas sekolahnya yang berwarna coklat dengan dihiasi pita.
   Prisillia dan Angel berjalan keluar dari kelas mereka menuju gerbang sekolah. Mereka berjalan dari sekolah ke rumah karena rumah mereka berdua tidak terlalu jauh dari sekolah, dan saat tiba di tikungan mereka berpisah. Prisillia berjalan terus sedangkan Angel belok di tikungan itu.
   "Hati - hati ya, Prisil", teriak Angel sambil melambaikan tangannya.
   Prisillia hanya tersenyum sambil terus berjalan menuju rumahnya yang berpagar besi berwarna hitam. Setibanya di rumah ia langsung menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Rumah itu sangat sepi di rumah itu hanya ada Prisillia dan seorang pembantu yang bernama Izah.  Kedua orang tua Prisillia masing - masing bekerja setiap hari.
   "Non Prisil sudah makan atau belum", tanya Bi Izah dari luar kamar Prisillia.
   "Prisil udah makan kok Bi. Prisil pengen istirahat", jawab Prisillia.
   "Ya udah non, Bibi ke dapur dulu", sambil menutup pintu kamar Prisilia.
   Setelah pintu di tutup Prisillia mengambil buku pelajarannya, ia membaca bukunya sambil tiduran diatas kasur berseprai warna ungu bergaris.

* * * * * * * *
   Sang mentari muncul menyambut pagi. Pagi ini di rumah Prisillia masih sama saja,  sepertinya suasana sepi enggan pergi dari rumah itu. Seperti biasa Prisillia berjalan  kaki ke sekolah dan saat dia hendak membuka gerbang ia bertemu dengan Rendy.
   " Hai, Prisillia. Mau berangkat sekolah nih", goda Rendy.
   Prisillia tidak menghiraukannya, ia berjalan terus. Namun Rendy  mengejarnya dan masih berusaha  menggodanya. Jadi disepanjang perjalanan menuju sekolah Prisillia memasang wajah yang cemberut dan acuh sedangkan Rendy masih tetap dengan banyolannya yang garing.
   "Eh, yank nanti kalau pulang, berdua lagi ya", kata Rendy.
   Prisillia tidak menjawab dan ia langsung berjalan menuju kelasnya. Waktu berjalan cepat tak terasa jam pulang sekolah telah tiba. Dan Prisillia membereskan buku - bukunya dan pergi ke aula untuk latihan cheer. Di aula, anak - anak yang lain sudah berlatih.
    "Katanya gak boleh males - malesan dan harus tepat waktu, tapi ketua cheernya kok telat ya", sindir Intan.
    "Udah lah. Yang penting sekarang kita latihan bener - bener, biar nanti kita gak jadi pecundang", kata Dira dengan nada menyindir sambil berjalan melewati Prisillia dan melirik ke arah Prisilllia yang masih beridiri bagai patung.
    "Gue gak akan bela diri gue sendiri. Gue akuin gue emeng terlambat, jadi kalian puas kan", kata Prisillia dengan tegas.
    "Jadi tunggu apa lagi, kenapa kalian masih diam aja", bentak Prisillia  tapi dengan suara yang agak pelan.
    Mereka semua lalu berlatih dengan gerakan yang baru. Mereka semua berlatih selama 2 jam dan 5 menit untuk istirahat.
    Di sela - sela istirahat tanpa sengaja Intan dan Dira menjatuhkan minuman ke baju Prisillia. Hal ini membuat Prisillia marah, karena Prisillia yakin mereka berdua sengaja melakukannya.
   "Loe berdua!", dengan nada marah sambil membersihkan bajunya yang basah terkena minuman lalu dengan tangannya Prisillia membersihkan bajunya.
   "Sorry, Prisil. Kita berdua gak sengaja", ujar Dira dan Intan bersamaan.
   Prisillia tidak menjawab sama sekali permintaan maaf Dira dan Intan dan ia langsung menyuruh anak - anak yang lain untuk melanjutkan latihan mereka. 
   "Ingat kompetisinya tinggal 1 bulan lagi. Jadi gue gak mau diantara kalian ada yang sakit karena kecapekaan", ujar Prisillia tegas.
   "Iya kapten", jawab mereka semua dengan serentak.
   Lalu mereka semua membubarkan diri dari aula tempat mereka latihan. Prisillia paling akhir keluar dari aula,  ia berjalan menuju pintu gerbang sekolah seorang diri.
   "Hai, Prisil", sapa Angel dengan wajah yang ceria di depan gerbang.
   "Angel", kata Prisillia datar.
   "Kita pulang sama - sama lagi yuk", ajak Angel.
   Prisillia hanya tersenyum. Di sepanjang perjalanan mereka berdua hanya diam. Untuk mencairkan suasana Angel bertanya kepada Prisillia.
  "Inget gak waktu kita masih SD dulu, loe sering banget berantem sama kakak kelas”, kata Angel pada Prisillia.
   “Inget, emangnya ada apa?”, Tanya Prisillia ketus
   “Enggak ada apa – apa sih. Cuma lucu aja dulu kita berdua gak deket sama sekali dan sekarang kita jadi deket”, jawab Angel tersenyum.
   Prisillia tidak menjawab ia hanya diam di sepanjang perjalanan pulang sampai mereka berpisah di tikungan ia pun masih diam hanya tersenyum saat Angel berpisah dengannya di tikungan tersebut.
   “Eh, non Prisil sudah pulang”, kata bi Izah.
   “Mama sama Papa udah pulang bi?”
  “Tuan sama nyonya gak pulang non. Tadi tuan sama nyonya udah telepon”, jawab bi Izah.
   “Ya, udah deh Prisil ke atas dulu ya”, ujar Prisillia dengan wajah yang sedih dan kecewa.
    Keesokan paginya saat Prisillia jalan kaki menuju sekolahnya ia bertemu dengan Angel.
   “Sil, gue mau nanya apa loe gak capek berantem mulu  sama anak cheers yang lain?”, Tanya Angel dengan hati – hati.
   “Kenapa harus capek? Gue gak peduli”, jawab Prisillia.
   ‘Enggak gitu maksud gue. Loe ketua cheers dan mereka semua anggota loe dan loe setiap latihan pasti ketemu mereka jadi kalau kalian gak akur kan jadi gak enak dan gak cuma sama anak cheers aja tapi yang lain juga”, ujar Angel panjang lebar.
   “Jadi selama ini loe gak pernah suka deket gue dan semua ini hanya pura – pura”, jawab Prisillia dengan nada marah dan pergi berlalu meninggalkan Angel sendiri.
   Sesampainya di sekolah Prisillia masuk kelas seperti biasa sampai selesai pelajaran pertama bangku di sebelah Prisillia masih kosong yang berarti Angel belum datang ke sekolah. Sampai bel istirahat Angel masih belum datang.
   “Prisil, loe udah denger kalau Angel pingsan di jalan waktu berangkat sekolah”, kata Rendy.
   “Apa?”, jawab Prisillia kaget dan langsung berhenti makan.
   “Nanti kita jenguk Angel sama – sama di rumah sakit”, ujar Rendy menenangkan Prisillia yang masih terlihat terkejut dengan kabar tersebut.
    Setelah pulang sekolah mereka berdua langsung menuju rumah sakit dimana Angel dirawat, namun sebelum berangkat menuju rumah sakit mereka membeli buah terlebih duhulu. Mereka berdua pergi kerumah sakit menggunakan motornya Rendy.
   Setibanya di rumah sakit Prisillia dan Rendy langsung menuju kamar 203. Didalam kamar terbaring Angel yang sedang tidur.
   “Eh, Prisil sama Rendy ya”, sapa mamanya Angel ramah kepada mereka berdua.
   “Iya nih tante. Gimana keadaannya Angel?”, Tanya Rendy.
   “Angel udah lumayan baik”, jawab mamanya Angel.
   “Oh ya tante, Angel sakit apa ya kalau boleh saya tahu?”, Tanya Rendy lagi.
   “Apa Angel gak pernah cerita sama kalian?”, Tanya mamanya Angel sedikit heran.
   “Cerita apa tante?”, Tanya Rendy.
   “Sebenarnya Angel sakit leukemia dan penyakit ini sudah ia derita selama 1 tahun. Dan Angel tidak mau di kemotrpai dan kata dokter waktunya tidak banyak”, ujar mamanya Angel dengan raut muka yang sedih.
   Rendy dan Prisillia yang mendengar hal itu sangat terkejut mendengarnya. Lalu mamanya Angel pergi meninggalkan mereka berdua bersama Angel yang masih tidur.
   Sesaat kemudian Angel sadar dan ia senag melihat Prisillia dan Rendy berada di kamar dimana ia dirawat.
   “Prisil, maafin gue ya. Gue gak bermaksud ngomong gitu sama loe”, kata Angel dengan suara lirih sambil tetap masih tidur di tempat ranjang.
   “Seharusnya gue yang minta maaf karna gue loe jadi ada di rumah sakit sekarang”, kata Prisillia menyesal dan memegang tangan Angel.
   “Sil gue berharap loe bisa berubah walaupun loe egois tapi loe kesepian dan butuh seseorang untuk menghibur loe. Loe janji mau berubah jadi lebih baik kan”, kata Angel.
   Prisillia tidak menjawab ia hanya mengangguk sambil air matanya terus bercucuran sedangkan Rendy yang berdiri di samping Prisillia hanya bias melihat tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
   “Sil, maafin gue dan terima kasih atas semuanya gue gak kuat lagi nahan sakit ini dan tolong bilang sama nyokap gue kalau gue saying banget sama beliau”, kata Angel dengan suara yang semakin lirih sampai akhirnya Angel menutup mata untuk selama – lamanya.
   Seluruh teman Angel menghadiri pemakaman Angel. Suasana di pemakaman sangat mengharukan, semua yang ada disana sangat kehilangan sosok Angel terutama Prisillia.
   Dua minggu setelah kematia Angel sikap Prisillia berubah ia mulai belajar arti berbagi.
   “Ini baju kita untuk kompetisi dence”, teriak Prisillia kepada teman – temannya di aula.
   Mereka semua menghampiri Prisillia dan mengambil baju mereka masing – masing lalu mereka semua melanjutkan latihan begitu pula dengan Prisillia.
   Hari yang dinanti pun tiba, acara kompetisi dance-nya begitu meriah dan sekarang giliran Prisillia dan yang lain untuk menunjukkan hasi latihan mereka selama ini. Dan setelah selesai mereka kembali kebelakang panggung.
   “Kalau pun nanti kita tidak menang yang penting kita sudah berusaha”, kata Prisillia kepada teman – temannya.
   “Iya ketua”, jawab mereka serempak.
   Semua peserta sudah tampil dan para juri sudah memutuskan pemenangnya.
   “Baiklah mari kita sambut juara pertama jatuh pada Prisillia cs”, kata pembawa acara kompetisi dance.
   Mendengar hal itu Prisillia dan semuanya bersorak gembira, lalu mereka semua naik keatas panggung untuk menerima piala dan saat Prisillia melihat kearah bangku penonton ia melihat kedua orang tuanya duduk tersenyum  di bangku penonton bersama Rendy disebelahnya.
   Setelah acara selesai Prisillia menghampiri orang tuanya dan memeluk mereka sangat eret. Kemudian Prisillia dan Rendy pergi ke makam Angel.
   “Makasih Angel, loe udah ngasih warna di hidup gue”, kata Prisillia sambil menaburkan bunga diatas makam Angel.
   “Makasih juga loe udah mau jadi bagian dari persahabatan kita berdua. Kita berdua dan semua orang yang kenal loe gak akan pernah lupa sama loe, Angel ”, kata Rendy.

TAMAT

  

   

 

(c)2009 This is my blog. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger